Jakarta, Gatra.com- Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob) Komjen Pol Anang Revandoko meresmikan Gedung Tan Satrisna, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3).
Dalam gedung tersebut, terdapat alat simulator terjun payung dan wind tunnel yang merupakan tempat berlatih personel sebelum melakukan aksi terjun payung di lapangan.
"Sore ini kami resmikan satu tempat yang sangat membanggakan semua, kebanggaan bagi anggota Polri, Bapak Kapolri telah memberikan satu kehormatan kepada Korps Brimob berupata satu tempat sarana pelatihan Wind Tunnel di Cikeas," kata Komjen Anang di Gedung Tan Satrisna, Cikeas, Jawa Barat Rabu (29/3).
Pantauan Gatra.com di Gedung Tan Satrisna, Cikeas, setelah diresmikan, sejumlah personel Brimob turut memperagakan, wind tunnel atau terowongan angin untuk terjun payung tersebut.
Satu per satu personel Brimob yang sudah terlatih itu masuk ke wind tunnel yang berbentuk tabung berisi angin, kemudian melayang layaknya orang yang sedang terjun payung.
Adapun wind tunnel itu dapat memuat maksimal 10 orang di dalamnya. Anang menyebut, sarana wind tunnel dan simulator terjun payung itu adalah salah satu sarana yang diberikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajaran Korps Brimob.
Dengan adanya sarana wind tunnel tersebut diharapkan anggota Polri, khususnya Korps Brimob, bisa memiliki kemampuan yang semakin terampil dan profesional.
"Harapan kita semua bahwa Korps Brimob Polri bisa menjadi profesional dengan sarnan yang bagus dan modern sehingga kepercayaan kepada kepolisian akan menjadi lebih baik lagi," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dankor juga meresmikan flat empat lantai pasukan respon cepat (PRC), rumah dinas perwira pertama (pama) dua lantai, rumah jabatan (rumjab) komandan detasemen (danmen) dan wakil komandan satuan pelatihan (wadansatlat) Korps Brimob Polri.
Anang mengatakan, semua itu adalah bentuk perharian pimpinan Polri terhadap satuan Korps Brimob Polri.
"Ini menjadi kebanggaan kita semua, sangat bangga dengan sarana yang ada di Korps Brimob Polri," tuturnya.
Sementara itu, Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi mengatakan fasilitas wind tunnel untuk terjun payung masih terbatas di Asia.
Ia mengatakan sarana wind tunnel itu terbesar di Asia Tenggara atau SouthEast Asia.
"The best South East Asia, saya bekas Dubes Myanmar, saya sudah mutar di negara-negara Asia Tenggara tidak ada satu pun yang bisa lebih baik termasuk fasilitas pendukung, saya jamin suatu saat warga luar pasti akan melhat fasilitas di sini. Kita perlu bangsa," ujar Ito.